(Cerita Anak) Ketika Gio Peduli
Pembelajaran jarak jauh telah usai. Gio masih memandang gawai di meja. Rano terpapar covid-19, begitu informasi dari bu guru sebelum menutup pembelajaran. Gio dan teman-teman telah berdoa bersama. Gio ingin menyapa Rano, pasti ia susah hati.
Gio mencari nama Rano dalam daftar WhatsApp. Ditekannya lambang telepon. Terdengar suara dering. Tak ada respon. Gio mencoba menelepon lagi. Masih tak ada tanggapan.
Gio terpikir datang ke rumah Reno. Gio pernah main ke rumah Reno. Tetapi Gio tahu, pasti ibu tidak mengijinkan. Gio terus memikirkan cara untuk menghubungi Reno, tetapi belum menemukan cara.
Akhirnya Gio menemui ibu. Mungkin ibu dapat membantu. Dilihatnya ibu sedang sibuk di depan laptop. Ia ingin bicara, tetapi tak ingin mengganggu ibu. Gio memutuskan kembali ke kamar.
“Ada apa, Gio?” tanya Ibu sebelum Gio sempat berbalik.
Tak menjawab pertanyaan ibu, Gio justru berlari dan memeluk ibu. Tangisnya pecah. Ibu mengusap kepala Gio.
“Sshh, tenanglah. Ada apa?” tanya ibu sambil menepuk-nepuk punggung Gio.
“Reno, Bu.. dia terpapar covid,” jelas Gio setelah cukup tenang.
“Oh, kasihan sekali Reno. Ibu mengerti kenapa kamu menangis. Gio sedih, sahabatmu, Reno, sakit,” ujar ibu.
Gio mengangguk. Ibu mengambil gawai. Ibu menelepon Mama Reno. Reno tetap di sebelah ibu, tetapi tak begitu memahami pembicaraan ibu dengan Mama Reno.
“Gio, saat ini Reno sedang tidur. Tadi malam tidurnya tak nyenyak karena terbatuk-batuk. Mama Reno merawatnya dengan baik. Obat-obatan juga sudah diminum. Nanti setelah batuk Reno berkurang, Gio bisa menelepon,” kata ibu menjelaskan keadaan Reno.
Gio mengangguk dan berterimakasih pada ibu karena sudah menanyakan keadaan sahabatnya.
Sore hari, ibu memanggil Gio.
“Gio, ibu akan mengantar beberapa bahan makanan untuk Reno dan keluarganya. Apakah Gio mau titip sesuatu untuk Reno?” tanya ibu.
Kening Gio mengerenyit. Tak lama ia lari ke kamar. Beberapa menit kemudian, Gio menemui ibu sembari membawa tiga buku dan sekantung mainan.
“Reno dan aku suka membaca buku-buku ini, walaupun sudah berulang kali kami baca. Buku ini kupinjamkan saja, Reno dapat membacanya di tempat tidur,” kata Gio menjelaskan.
“Lalu, mainan ini juga? Ini mainan kesukaanmu, bukan?” tanya ibu.
“Iya. Mainan kesukaanku juga,” jawab Gio.
“Biasanya tak ada yang boleh memainkannya,” tanya ibu lagi.
“Tak apa, Bu. Sebenarnya Reno juga suka mainan ini. Tetapi kemarin-kemarin aku tak mau meminjamkan,” jawab Gio. Kepalanya tertunduk.
“Kamu yakin sekarang mau meminjamkan?” tanya ibu memastikan.
“Sangat yakin, Bu. Reno pasti senang sekali. Aku ingin sahabatku cepat sembuh,” jawab Gio. Wajahnya dihiasi senyuman.
Ibu memeluk Gio. Buku dan mainan dimasukkan ke dalam tas kain. Ibu berangkat ke rumah Reno, tak lupa menggunakan masker. Gio mengantar ibu sampai ke pagar depan. Wajahnya cerah, secerah sore itu.
Penulis: Demitria Budiningrum. Ibu rumah tangga yang senang utak-atik kata.
Semoga anak juga berdaya.
sepakat
salam JMJ