Hidupmu adalah Fokusmu

Hidupmu adalah Fokusmu

Dalam sebuah artikel media daring, seseorang menuliskan pengalamannya memelihara ikan koi. Sepanjang tulisan ia memaparkan bagaimana cemas, sulit, dan khawatirnya memelihara ikan yang sangat indah ini.

Penulis berkisah bahwa hari-harinya dipenuhi dengan kekhawatiran koinya mati. Setiap waktu ia cermati mana ikan yang mulai aneh dan terlihat tidak sehat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Karantina bagi yang mulai menunjukkan gejala yang tidak biasa, sebagaimana kata teman yang lebih ahli.

Ia sibuk dengan ikan yang mungkin sakit dan bisa menular, dan semua berujung ikan mahal itu mati. Pada akhir tulisan ia mengatakan, berapa juta uang habis dan bisa membuat bini murka dengan keadaan itu. Mana yang katanya   indah, memberikan hiburan, dan menghilangkan penat usai kerja keras.

Fokus

Pengalaman yang dituliskan itu bisa terjadi pada siapa saja. Saya juga memelihara ikan koi, semua serba kebetulan. Diberi rekan aquarium. Beli ikan koi dan koki. Karena pernah hidup dalam komunitas yang memiliki aquarium dengan dua jenis ikan itu, jadi ikut-ikutan saja. Membeli enam ekor, hidup dua, dan dalam dua tahun belum sampai, aquarium sudh mulai terasa sesak bagi dua ikan itu.

Suatu pagi, permukaan air penuh busa, dan ternyata itu adalah ikan koi bertelor. Nasihat seorang kawan dan baca-baca, akhirnya kini sudah lebih dari 500-an ekor. Aquarium ada kaca ada enam, kolam ada lima, kontainer ada dua berisi ikan koi aneka ukuran dan usia.

Indukan ukuran lebih dari sekilo per ekor dengan panjang lebih dari 45 cm. Setiap bulan bertelor, dan hanya dua kali tidak menetas.

Setiap saya lewat mereka naik minta makanan. Asyik sebagaimana kata teman-teman kala saya posting di media sosial keberadaan ikan-ikan itu. Benar adanya.   

Pengalaman ikan koi tersebut memberikan bukti   bagaimana fokus kita, itu yang akan terjadi. karena mikirnya ikan tidak sehat dan mati, ya terjadi. Saya berfokus kalau ikan sehat, hidup, dan memanjakan mata, ya terjadi demikian.

Jika kita aktif berinternet, akan paham. Apa yang kita cari, pada lain waktu akan datang tawaran yang sejenis. Mau film, iklan, atau berita. Contoh, kita pernah mencari harga jam tangan, pasti akan banjir penawaran iklan jam tangan aneka bentuk.

Atau penyuka berita politik. Pernah mencari berita politik, akan datang tawaran pembicaraan senada dalam akun-akun kita. Mau media sosial atau sekadar iseng-iseng saja. Ini semua sama dengan apa yang kita pikirkan, fokus kita, ya itu yang terjadi.      

Susy Haryawan

6 thoughts on “Hidupmu adalah Fokusmu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *