PBMN Perjumpaan yang Menggembirakan
Gaudiem et Spes mengatakan, bahwa kegembiraan dunia adalah kegembiraan Gereja, duka dunia juga duka Gereja, paling tidak demikianlah. Pun demikian dengan paseduluran Brayat Minulya. Apa yang menjadi keprihatinan sedulur, juga menjadi pemikiran PBMN.
Usai pertemuan akhir bulan lalu, Koordinator Wilayah Solo Raya rasan-rasan bahwa dua sedulur PBMN, kebetulan kakak beradik dan ndilalah masuk ke seminari barengan. Si kakak mundur pada minggu pertama, dan si adik sampai berjubah.
Kini mereka masih di rumah dengan segala kendalanya. Kemarin, setelah hampir dua minggu, kami, saya diajak pengurus Solo Raya untuk mengunjungi. Semakin mengenal dan tahu kondisi lebih dalam. perjumpaan memang berbeda ketika datang berkunjung ke rumah, bukan sekadar chat media percakapan. Ataupun panggilan video sekalipun.
Kesempatan yang minimal adalah menjadi pendengar, sekiranya mau mengeluarkan uneg-uneg, tahu lebih banyak apa sih kesulitan, atau tantangan yang mereka hadapi. Tidak sekadar asumsi dan juga kira-kira. Apalagi malah salah duga dan menjadikan benih-benih kecurigaan.
Nah, apa yang terjadi, karena memang saya hanya bisa membantu dengan cara menulis, konsep lain belum cukup mampu. Eh, kebetulan ketika ditanya piye, seneng nulis, langsung duo kakak beradik itu berbinar dan bertanya, seneng, saget, dan pandangan mata yang penuh harapan. Kami bertiga juga ikutan seneng, ada harapan baik, di tengah kecemasan itu.
Langsung saja saya ajak untuk membuat akun Kompasiana, di mana mengasah keterampilan menulis secara purna saya lakukan. Di sana di blog keroyokan ini adalah sarana untuk belajar. Begitu banyak orang-orang baik yang akan menjadi mentor, guru, suhu, dan sekaligus partner. Tidak perlu takut salah, itu yang saya katakan.
Kemarin, dalam kesempitan waktu berkunjung, sudah ada dua artikel lumayan panjang, semoga bisa melanjutkan dan kemudian bisa tayang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Bisa menjadi sarana untuk mengembangkan diri dan bisa pula jika ada yang masih sakit untuk mengurangi derita.
Pengurus lain memiliki informasi dan gagasan bahwa ada peluang kerja. Lagi-lagi adalah perjumpaan yang memberikan harapan.
Kegembiraan dan keprihatinan sedulur adalah juga kegembiraan dan keprihatinan PBMN. Harapan pengurus pusat Mas Widyanto yang mengatakan, jika sedulur berdaya, ajak juga sedulur lain untuk ikut berdaya. Tidak hanya berdaya sendirian.
Ide, gagasan, sekecil apapun, belum tentu juga demikian bagi yang sedang memerlukan. Jadi lilin juga penting jika tidak mampu jadi lampu stadion.
Salam JMJ
Terima kasih artikel ini memberi inpirasi baik untuk memberi dan bernagi energi cinta kasih yang memberi harapan. Menjadi lilin…
menginspirasi dan semakin menguatkan.
nuwun
salam JMJ
terima kasih
cinta yang menghidupkan
salam JMJ