Kamu dan Aku adalah Saudara Semartabat
Bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional – tanggal 20 Mei 2023 – dalam rangka Perayaan Syukur HUT ke-14, PT. POHON CAHAYA menyelenggarakan Sarasehan Kebangsaan bertajuk “Moderasi Beragama & Krisis Toleransi”. Dalam pelaksanaannya Sarasehan Kebangsaan ini melibatkan dan didukung berbagai elemen masyarakat diantaranya FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) Kota Yogyakarta & Bantul, KLI (Komunitas Lintas Iman) Yogyakarta, KOPIJO, PUKAT, Bagian Kesra Pemerintah Kotamadya Yogyakarta, dan para aktivis paroki- baik kevikepan Yogyakarta Barat maupun Timur, PWNU dan masyarakat Yogyakarta. Kegiatan ini bertempat di komplek PT. POHON CAHAYA Jl. S.O 1 Maret (Jl. Bantul) no.55-57 dan dihadiri tidak kurang dari 300 orang dari berbagai pemuka agama dan umat masing-masing agama – Islam, Hindhu, Budha, Kristen, Katolik, dan Konghuchu.
Hadir sebagai narasumber dalam Sarasehan ini Gus Aan Anshori – Koordinator JIAD (Jaringan Islam Anti Diskriminasi) – dari Jombng dan Rm. Dr. Martinus Joko Lelono, Pr – Dosen Fakultas Teologi USD, Ketua Komisi HAK (Hubungan Antar Agama & Kepercayaan) Kevikepan Yogyakarta Timur. Para narasumber mengajak peserta sarasehan untuk semakin meyakini kebenaran agamanya secara baik dan benar, seraya tetap membuka diri guna menghargai dan menghormati para penganut agama lain yang meyakini agamanya sendiri-sendiri. Inilah sebenarnya konsep pemahaman ‘moderasi’ beragama. Oleh karena itu, baik Gus Aan maupun Romo Joko Lelono dalam paparannya menggarisbawahi “kamu dan aku adalah saudara semartabat”. General Manager PT. POHON CAHAYA – Sasongko Iswandaru – dalam Kata Sambutannya mengharap semoga melalui kegiatan ini masyarakat dan kita semua yang hadir serta terlibat dalam kegiatan ini mendapatkan pencerahan sekaligus terdorong untuk bersama-sama merajut kebersamaan mewujudkan persaudaraan sejati. Beliau juga mengharapkan semoga kegiatan ini menjadi sumbangsih PT. POHON CAHAYA bagi masyarakat dan bangsa ini – lebih-lebih pada tahun ini ketika bangsa dan negara memasuki Tahun Elektoral.
Kegiatan Sarasehan Kebangsaan ini diakhiri dengan DOA BERSAMA yang dilakukan oleh pemuka Agama Konghucu, Budha, Kristen, Katolik, dan Islam. Sungguh indah dan inspiratif –
Salam Nusantara! (thoms_hw)