Pantai Telengria – Tour to Pacitan (3)

Pantai Telengria – Tour to Pacitan (3)

Jarak menuju pantai Telengria, Pacitan, hanya sekitar lima kilometer. Rencana kami mengunjungi pantai tersebut setelah mengikuti perayaan ekaristi di Gereja Kapal St. Fransiskus Xaverius, Pacitan. Saat misa, sempat mendengar suara rintik hujan. Langit tertutup sedikit mendung.

Kami menuju ke pantai Telengria sekitar pukul sembilan pagi. Jaraknya terasa dekat. Perjalanan tidak lebih dari sepuluh menit. Ketika hendak masuk area pantai, kendaraan kami dihentikan petugas penjaga tiket. Kami musti membayar biaya tiket masuk per orang Rp 15.000 dan parkir kendaraan Rp 10.000,–

Deburan ombak pantai Telengria sudah terdengar dari gerbang pembelian tiket masuk. Ombak terasa ringan. Rupanya pantai Telengria merupakan sebuah teluk. Namanya Teluk Pacitan. Karenanya deburan air laut tidak begitu kuat. Pasir pantai berwarna coklat cerah.

Pantai Telengria terlihat landai. Ada kereta kuda di pantai yang ditawarkan kepada pengunjung. Naik kereta kuda menelusuri pantai Teluk Pacitan. Sinar matahari terasa menyengat, padahal belum tengah hari. Awan mendung yang ada tadi pagi sudah pergi.

Kami memutuskan pindah lokasi, menuju pantai Pancer Door. Jaraknya sekitar 2,5 kilometer. Letaknya sebelah timur Telengria dan masih di Teluk Pacitan. Ketika memasuki lokasi pantai, kembali kami dihentikan petugas. Ada biaya parkir untuk masuk.

Pantai Pancer door terlihat lebih banyak fasilitas hiburan. Ada hutan cemara dan ada bangunan-bangunan hiasan untuk spot foto. Penjual makanan dan souvenir juga banyak. Karena posisi di timur, tampaknya pantai pancer door tempat untuk keluarga berwisata, bercengkerama, dan menikmati keindahan matahari terbenam.

TUHAN Allah berfirman dan memanggil bumi dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. (Bersambung)

M. Unggul Prabowo

Penulis lepas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *