Prodiakon Melayani Sepenuh Hati, ketika Mantan Kembali Berjubah

Prodiakon Melayani Sepenuh Hati, ketika Mantan Kembali Berjubah

Berbagai kisah dan pengalaman Prodiakon dalam pelayanan ini : ada yang lucu karena ada yang selalu dipanggil Romo kendati sudah berkali- kali dijelaskan; ada yg konyol karena diminta mendoakan orang agar segera meninggal; ada yang menggelikan karena tidak dipercaya kalau doanya sampai surga; ada juga yang menjengkelkan karena umat tertentu tidak mau menerima komuni dari tangannya. 

Pengalaman- pengalaman personal yang unik ini jika dilihat dari perspektif iman dan pelayanan bisa menjadi buah-buah refleksi yang bermakna bagi umat beriman. Setiap pengalaman membawa pesan dan jejak penyelenggaraan Ilahi. 

Latar belakang para penulis yang ” mantan” ( frater dan romo) ini memberi sentuhan tersendiri karena mereka pernah mendapat pendidikan filsafat dan teologi sebagai calon iman. Terlebih mereka pernah bercita- cita menjadi imam, secara total melayani Tuhan dan umat sehingga menjadi prodiakon pun dihayati sebagai panggilan khusus, bukan sekadar tugas. 

Kisah- kisah ini merupakan bunga- bunga pelayanan yang dihayati sepenuhnya sebagai kesempatan untuk melayani Tuhan dan umat dan diharapkan bisa menjadi inspirasi iman bagi pembaca. 

Kalau selama ini sering orang menghindar atau menolak ketika diminta menjadi prodiakon dengan berbagai alasan, buku ini juga memberi kesaksian bahwa menjadi prodiakon selain membawa berkat bagi orang lain ternyata juga menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan keluarga.

Paul Subiyanto

Dr.Paulus Subiyanto,M.Hum --Dosen Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Bali ; Penulis buku dan artikel; Owner of Multi-Q School Bal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *