Perjumpaan Para Mantan MSF di Glodogan
Secara kebetulan, panitia memilih Hari Minggu, 30 April 2023 untuk temu darat para mantan biarawan MSF di Gereja Stasi St. Maria Asumpta, Glodogan, Kabupaten Semarang. Tak kurang dari 35 mantan yang ikut perjumpaan dan Sdr. Kusnan sebagai tuan rumahnya. Hari itu Gereja Katolik memperingati Minggu Panggilan. Panggilan hidup khusus bagi umat katolik untuk menjadi imam, biarawan dan biarawati.
Dan pada hari yang sama para mantan ‘mengenang’ masa-masa bergumul dalam hidup membiara hingga akhirnya kembali ke jalan yang benar sesuai panggilan hidup masing-masing. Ada yang menjadi guru agama, dosen, lawyer, pengusaha, salesman, developer, penulis, dan ada juga yang tetap menjadi imam diosesan. Romo Anton Tjokro mantan imam MSF yang sekarang menjadi imam yang berkarya di Keuskupan Agats, Papua.
Banyak para mantan yang tidak datang sendirian. Ada yang hadir bersama pasangan hidupnya. Mas Pur dari Purwodadi hadir lengkap bersama istri, anak menantu dan cucu. Kehadiran keluarga menambah keakraban dan keguyupan paseduluran para mantan biarawan MSF, dalam trah Paseduluran Brayat Minulya Nusantara, Korwil Semarang.
Desain awal, perjumpaan kali ini hanya diperuntukkan para mantan yang berdomisili di Wilayah Semarang. Tetapi kerinduan untuk berjumpa hadirlah para sedulur dari Korwil Solo. Karenanya, selain para sedulur brayat minulya dari Semarang, juga hadir para sedulur dari penjuru jawa tengah baik sedulur dari Solo, Wonogiri, Purwodadi, Pekalongan hingga Banjarnegara. Juga hadir Mas Widyanto dari kota Surabaya. Suasana akrab, gembira dan paseduluran.
Selain berha-ha hi-hi mengenang masa-masa indah hidup membiara, perjumpaan juga diisi dengan sharing metode relaksasi. Mas Djati, yang nama lengkapnya Dr. A. Rachmat Djati Winarno, MS. memandu acara tersebut. Dosen psikologi Unika Sugijapranata ini melatih metode relaksasi dengan cara menengangkan dan mengendor-relakkan tubuh. “Saya tertidur,” celetuh peserta saat ditanya pengalaman menjalani tutorial relaksasi tersebut. (Ung)
Sae