Awam yang Menghidupi Spiritualitas Keluarga Kudus
Para mantan MSF yang menjadi awam berupaya tetap menghidupi spiritualitas Keluarga Kudus Nazaret dengan membentuk wadah Paguyuban Paseduluran Brayat Minulya Nusantara (PBMN). Semangat tersebut kentara tertuang dalam lagu mars paguyuban PBMN. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Thomas Suhardjono, Ketua PBMN, dalam ulasan tentang mars PBMN saat temu akbar para mantan Biarawan MSF Sabtu-Minggu, 19-20 November 2022 di Wisma Pojok, Yogyakarta.
Teks Mars PBMN berbunyi demikian.
Berawal dari niat mulia,
mengikuti panggilan-Nya.
Mewartakan kabar gembira,
keluarga kudus Pelindungnya.
Dengan semangat yang sama,
Melakukan kehendak-Nya
Jadi Garam dan Terang Dunia
Di dalam hidup keluarga
PBMN maju bersama
Paseduluran Jiwa kita
Brayat Minulya semangat kita
Nusantara rumah kita.
Thomas, yang juga menginisasi pembuatan mars tersebut, menjelaskan pada awalnya para mantan MSF ini memiliki niat yang mulia, yaitu memenuhi panggilan Tuhan menjadi biarawan dan imam MSF, yang memiliki spiritualitas Keluarga Kudus Nazaret. Tetapi karena suatu alasan, mereka meninggalkan biara MSF Ada yang pindah ke biara lain, ada yang menjadi imam diosesan, dan banyak yang menjadi awam dan berkeluarga.
Kendati hidup di luar biara MSF dan kebanyakan sudah berkeluarga, para mantan biarawan tersebut tetap ingin menjadi garam dan terang dunia. Para mantan yang pernah menimba ilmu dan menghidupi sprituralitas Keluarga Kudus Nasaret itu juga menjalin persaudaraan dalam wadah Paseduluran Brayat Minulya Nusantara (PBMN).
Keberadaan PBMN dirintis tahun 1987 di Jakarta oleh para mantan imam MSF, yaitu Hadisubrata, Hendrowarsito, Darmanto, FX Minarto, Widyo Kartono, FX Darmadji Darmasuwito, Brotosantosa, Dirgono, Frans Widadana, Sumartadji. Nama yang digunakan adalah Paguyuban Brayat Minulya (PBM). Sedangkan kegiatan mereka adalah arisan dan pembuatan teks misa hari minggu yang dibagikan ke gereja-gereja yang dilayani oleh para imam MSF.
Dalam perkembangannya, anggota PBM tidak terbatas hanya para imam, tetapi juga menerima para calon imam, baik yang sedang studi di skolastikat, novisiat maupun postulat. Dalam dinamina paguyuban, perna membuat usaha bersama untuk meningkat ekonomi keluarga. Usaha yang dibentuk antara lain Koperasi Serba Usaha Bramin, Mencetak Buku dan membuat PT Bramin Karya Mandiri, penerbitan buku dan pelatihan-pelatihan.
Menurut catatan, pada awalnya MS. Hadisubrata menjadi ketua PBMN pada tahun 1987 – 1997. Selanjutnya posisi ketua dijabat oleh F. Darmanto pada 1997 – 2002. Periode berikutnya St. Brotosantosa menjadi ketua selama sepuluh tahun dari 2002 hingga 2012. Hingga kemudian digantikan oleh Andreas Sumaryatmo dalam waktu yang cukup lama juga mulai 2012 hingga 2020. Saat ini, Thomas Suhardjono menjabat sebagai ketua paguyuban dalam periode 2020 – 2023.
Jumlah anggota juga terus bertambah. Saat ini tak kurang dari 200 anggota. Keberadaan anggota tidak hanya di pulau jawa, tetapi juga ada di Kalimantan, NTT, hingga Papua. Karenanya, nama paguyuban disesuaikan menjadi Paseduluran Brayat Minulya Nusantara (PBMN).
Karena jumlah anggota yang semakin banyak dan sebaran semakin luas, susunan kepengurusan disesuaikan, agar paseduluran dapat tetap dirasakan oleh setiap anggota. Paguyuban alumni MSF yang berkehendak baik, untuk saling tolong menolong, gotong royong, dengan dasar iman Katolik, searah dengan pastoral gereja paroki atau keuskupan di Indonesia. Semangat intinya adalah keguyuban anggota, maka kegiatan berikutnya akan mengikuti saja. Sifat paguyuban ini lebih spiritual oriented, persaudaraan atau paseduluran.
Susunan Pengurus PBMN 2022-2023
Ketua : Thomas Suhardjono
Wakil : FX Widyanto Setyawan
Sekretaris : M. Unggul Prabowo
Bendahara: Anik Hari Padmo
Koordinator Wilayah :
Jabodetabek : Anton Heru Susanto
Jawa Tengah : Sancahyo, Nursih Martadi, Agus Dwi H
DIY : Ismulcokro, Dwikoratno
Solo Raya : Eka Jaya
Jawa Timur : Untung Subagyo
Ind. Timur : Andy Iwaniswanto
Kalimantan : Vincent Hanyang Ngau, FX Supardi, Gabriel Salim.