Teologi Publik

Teologi Publik

Dalam khasanah budaya Jawa ada ungkapan “Bener ning ora pener”, benar namun tidak tepat. Apa yang disangkanya benar, bahkan secara nalar dinilai sangat logis, namun tidak tepat kalau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut, Mgr Ign Kardinal Suharyo, Uskup Agung Jakarta, hal semacam ini tidak berguna sama sekali.

Dalam pelbagai kesempatan Mgr. Ign Kardinal Suharyo menceritakan suatu cerita yang menarik untuk menjelaskan bahwa sesuatu yang benar belum tentu tepat (pener) untuk diterapkan, bahkan tidak berguna sama sekali. Sehingga, tak mengherankan Yesus dulu bertanya kepada Pilatus dalam sidangnya: “Apa itu kebenaran?”

Alkisah, ada seorang penerjun pemula yang sedang mengadakan latihan terjun payung. Ia harus terjun dari pesawat dengan ketinggian tertentu, dan harus mendarat ke titik yang telah ditentukan. Tiba-tiba ada arus angin yang sangat deras, dan payung si penerjun ini terobang-ambing tidak menentu terbawa oleh tiupan angin. Karena ia belum berpengalaman sama sekali, sehingga mendapat kesulitan untuk mengemudikan parasutnya. Walhasil ia tersangkut di pohon yang tinggi, tidak bisa turun. Dan ia tidak tahu di daerah mana ia jatuh.

Kebetulan lewatnya di bawahnya seorang lelaki yang mendongak ke atas. Si penerjun merasa mempunyai harapan mengetahui posisinya, lalu teriaknya: “Bapak yang di bawah, apakah saya boleh meminta tolong?” “Ada apa?”, jawab lelaki yang sedang lewat di bawah pohon itu. “Bapak, saya ini ada di mana?”, bertanya sang penerjun. “Oh, Anda sedang tersangkut di batang sebuah pohon!” Sang penerjun tersenyum kecut, katanya: “Bapak seorang teolog ya?” “Lhoh, kok Anda tahu..?!”, lelaki itu heran.  “Ya, saya tahu, karena bapak menjawab dengan benar! Tetapi tidak berguna buat saya…”, jawab si penerjun. Jawaban-jawaban seorang teolog selalu”bener ning ora pener”. Teologi harus bisa menjawab masalah-masalah umat manusia dengan benar dan tepat guna. Inilah yang harus dikembangkan: Teologi Publik.  (ahen)

FA Adihendro

0 thoughts on “Teologi Publik

  1. Teologi Publik itu menarik sekali. Bgmn caranya spy teologi sungguh menjawab kebutuhan masyarakatnya saat ini dan di sini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *