MUNGKINKAH MERAIH PERKAWINAN BAHAGIA?
Setiap pasutri tentu mendambakan kehidupan perkawinan yang bahagia tetapi kenyataannya banyak perkawinan justru berantakan, bahkan berakhir dengan perceraian. Alih-alih mengenyam bahagia, justru penderitaan yang menimpa. Sinetron dan novel pun lebih banyak bertutur tentang perkawinan yang abnormal,penuh dengan selingkuh dan pengkiatan. Mungkin tentang perkawinan bahagia hanya ada pada kotbah pastor ( yang tidak berpengalaman menikah). Mungkin kita masih ingat pernikahan seorang artis di Bali yang dihadiri beberapa Uskup dan pastor. Meriah, sakral, megah dan mewah. Sayang perkawinan itu hanya seumur jagung. Bahagia itu tidak otomatis tetapi pilihan dan harus diperjuangkan.
Apakah perkawinan bahagia hanya utopia- ideal tetapi tidak mungkin diwujudnyatakan?Atau cita-cita yang memiliki peluang untuk digapai?
Mari kita gumuli bersama persoalan itu bersama Mgr.Robertus Rubiyatmoko ( Uskup Agung Semarang) dalam Rekoleksi Keluarga Ikatan Alumni Filsafat dan Teologi ( Ikafite) pada Jumat,11Februari 2022.