Awam Aja Kok Doa Brevir?
Dalam kegiatan pengurus paroki panitia mengatur : rangkaian acara ditutup doa malam dengan ibadat malam (completorium). Saat berjalan dari ruang pertemuan menuju kapel terdengar suara ngrenengan, “Wis dadi umat biasa wae kok isih pingin koyok nang biara”. (Udah jadi umat biasa aja kok masih ingin kayak di biara). Sepertinya pemilik suara grenengan mengenal ada panitia yang pernah tinggal di biara dan ia berpendapat bahwa ibadat malam (brevir) itu hanya untuk para klerus (diakon, imam, uskup) dan kaum religious (biarawan-biarawati) saja. Doa untuk awam itu ya doa malam biasa, rosario, novena dll.
Rasanya ingin berbagi pendapat, tetapi waktu itu tidak memungkinkan. Ibadat malam merupakan salah satu ibadat harian (doa ofisi), bagian dari ibadah resmi gereja, selain ekaristi. Ibadah yang lain ada juga Ibadat Pagi, Ibadat Bacaan, Ibadat Siang, Ibadat Sore. Doa ofisi merupakan doa yang wajib didoakan oleh para klerus dan religius, tetapi bukan hanya mereka saja yang dapat mendoakannya. Kaum awam pun diajurkan.
Sebagaimana yang tertuang dalam poin 100, Konsili tentang Liturgi Suci, Dokumen KV II : Keikutsertaan Umat beriman
Para gembala jiwa hendaknya berusaha, supaya ibadat-ibadat pokok, terutama Ibadat Sore, pada hari Minggu dan hari-hari raya yang lebih meriah dirayakan bersama di gereja. _Dianjurkan agar para awam pun mendaras Ibadat Harian, entah bersama para imam, entah antar-mereka sendiri, atau bahkan secara perorangan.(Ung)